Pengorbanan melahirkannya memang
bukanlah hal yang mudah untuk ku lalui, banyak proses yang harus kuhadapi
hingga akhirnya bisa melahirkannya. Menanti selama 9 bulan bukanlah hal yang
sebentar untuk aku jalani.
Berawal dari tanggal 23 Maret 2016
adanya lendir keluar dan disetiap pipis keluar darah mungkin itu pertanda aku
akan melahirkannya, pada tanggal 24 Maret 2016 pukul 02.00 terjadi pecah
ketuban yang aku alami, hingga akhirnya jam setengah 6 pagi aku memutuskan
untuk memeriksakan diri ke bidan, tetapi bidan menyuruhku untuk pulang terlebih
dahulu karena tidak ada rasa mules yang aku rasakan, hingga akhirnya pukul
14.00 aku dirujuk ke puskesmas dan dari puskesmas dirujuk ke RSUD dikotaku,
pihak RSUD mendiagnosa aku KPD (ketuban pecah dini) dan harus segera dilakukan
tindakan CAESAR karena tidak kunjung ada pembukaan, tetapi aku menolak untuk
Caesar dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Sampai pada hari jumat 25 maret
2016 mules yang aku tunggu tidak kunjung datang, aku, suami, ibu dan saudara2ku
berdoa terus menerus tiada henti, aku mencoba meruqyah diri sendiri, hingga
pada akhirnya Sabtu 26 maret pukul 02.00 aku merasakan mules yang lumayan
sakit, dari situ aku mencoba untuk beristirahat dan setelah shubuh aku
merasakan mules yang lebih sakit lagi, pada jam 08.00 aku pergi ke bidan untuk
mengecek keadaan kehamilanku, dan Alhamdulillah sudah pembukaan 3 tetapi
ketuban sudah habis, jam 10.00 masih belum naik juga pembukaanku, bidan
memberitahu jiga sampai jam 12.00 tidak ada pembukaan maka aku harus dirujuk
kembali ke RS untuk melakukan induksi, jam 12.00 tiba pembukaan pun tak kunjung
bertambah dan akhirnya aku pun kembali ke RS. Masuk IGD sekitar pukul 13.50,
dan disitu aku mulai merasakan mules yang tiada terkira, hingga pada akhirnya
aku dibawa keruang bersalin untuk dilakukan tindakan dan pada akhirnya aku melahirkan bayi perempuan pada pukul 15.55
dengan berat 2,4kg dan panjang 46cm tanpa bantuan induksi.